Rabu, 24 Oktober 2012

Tentang Fisika

Setiap sistem
pengukuran harus dapat dibuktikan keandalannya dalam mengukur, prosedur
pembuktian ini disebut kalibrasi. kalibrasi atau peneraan bagi pemakai
alat ukur sangat penting. Kalibrasi dapat mengurangi kesalahan
meningkatkan ketelitian pengukuran. Langkah prosedur kalibrasi
menggunakan perbandingan instrumen yang akan dikalibrasi dengan
instrumen standar. Berikut ini dicontohkan kalibrasi untuk ampermeter
arus searah dan voltmeter arus searah secara sederhana.

1. Kalibrasi Ampermeter Arus Searah (DC)

Kalibrasi secara sederhana yang dilakukan pada ampermeter arus searah.
Caranya dapat dilakukan dengan membandingkan arus yang melalui
ampermeter yang akan dikalibrasi (A) dengan ampermeter standar (As).
Langkah-langkahnya ampermeter (A) dan ampermeter standar (As) dipasang
secara seri perhatikan gambar  di bawah.
Gambar Kalibrasi Ampermeter Arus Searah (DC)

Kalibrasi Alat Ukur Listrik Arus Searah (DC),Kalibrasi Ampermeter Arus
Searah (DC),Gambar Kalibrasi Ampermeter Arus Searah (DC),ampermeter yang
 sudah waktunya dikalibrasi,Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC),Gambar
Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC),volt meter yang sudah waktunya
dikalibrasi,kalibrasi,kalibrasi alat ukur,kalibrasi volt meter,kalibrasi
 ampere meter,cara kalibrasi,cara mudah kalibrasi,cara sederhana
klibrasi,kalibrasi meter dc,cara kalibrasi volt meter,cara kalibrasi
amperemeter,mengkalibrasi volt meter,mengkalibrasi alat ukur,definisi
kalibrasi,tujuan kalibrasi,sebab kalibrasi,alasan kalibrasi,meningkatkan
 akurasi alat ukur

Sebaiknya ampermeter yang akan digunakan sebagai meter standar adalah
ampermeter yang mempunyai kelas presisi yang tinggi (0,05, 0,1, 0,2)
atau presisi tingkat berikutnya (0,5). Gambar diatas menunjukkan bahwa
IA adalah arus yang terukur pada meter yang akan dikalibrasi, Is adalah
arus standar yang dianggap sebagai harga arus sebenarnya. Jika kesalahan
 mutlak (absolut) dari ampermeter diberi simbol α dan biasa disebut
kesalahan dari alat ukur, maka dapat dituliskan :

\alpha =I_{A}-I_{s}

Perbandingan kesalahan alat ukur (α) terhadap harga arus sebenarnya
(Is), yaitu : α/ Is biasa disebut kesalahan relatif atau rasio
kesalahan. DInyatakan dalam persen. Sedangkan perbedaan atau selisih
antara harga sebenanya atau standar dengan harga pengukuran disebut
harga koreksi dituliskan :

k =I_{s}-I_{A}

Perbandingan harga koreksi terhadap arus yang terukur (k / IA ) disebut
rasio koreksi atau koreksi relatif dinyatakan dalam persen.
Contoh kasus ampermeter yang sudah waktunya dikalibrasi :

Ampermeter digunakan untuk mengukur arus yang besarnya 20 mA, ampermeter
 menunjukan arus sebesar 19,4 mA. Berapa kesalahan, koreksi, kesalahan
relatif, dan koreksi relatif.

Maka ampere meter tersebut memiliki nilai :
Kesalahan = 19,4 – 20 = – 0,6 mA
Koreksi = 20 – 19,4 = 0,6 mA
Kesalahan relatif = -0,6/20 . 100 % = – 3 %
Koreksi relatif = 0,6/19,4 . 100 % = 3,09 %

2. Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC)

Sama halnya pada ampermeter, kalibrasi voltmeter arus searah dilakukan
dengan cara membandingkan harga tegangan yang terukur voltmeter yang
dikalibrasi (V) dengan voltmeter standar (Vs). Langkah-langkahnya
voltmeter (V) dan voltmeter standar (Vs) dipasang secara paralel
perhatikan gambar cara kalibrasi sederhana voltmeter dibawah.
Gambar Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC)

Kalibrasi Alat Ukur Listrik Arus Searah (DC),Kalibrasi Ampermeter Arus
Searah (DC),Gambar Kalibrasi Ampermeter Arus Searah (DC),ampermeter yang
 sudah waktunya dikalibrasi,Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC),Gambar
Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC),volt meter yang sudah waktunya
dikalibrasi,kalibrasi,kalibrasi alat ukur,kalibrasi volt meter,kalibrasi
 ampere meter,cara kalibrasi,cara mudah kalibrasi,cara sederhana
klibrasi,kalibrasi meter dc,cara kalibrasi volt meter,cara kalibrasi
amperemeter,mengkalibrasi volt meter,mengkalibrasi alat ukur,definisi
kalibrasi,tujuan kalibrasi,sebab kalibrasi,alasan kalibrasi,meningkatkan
 akurasi alat ukur

Voltmeter yang digunakan sebagai meter standar adalah voltmeter yang
mempunyai kelas presisi tinggi (0,05, 0,1, 0,2) atau presisi tingkat
berikutnya (0,5). Pada Gambar cara kalibrasi sederhana voltmeter diatas ,
 V adalah tegangan yang terukur pada meter yang dikalibrasi, sedangkan
Vs adalah tegangan standar yang dianggap sebagai harga tegangan
sebenarnya. Jika kesalahan mutlak (absolut) dari voltmeter diberi simbol
 α dan biasa disebut kesalahan dari alat ukur, maka dapat dituliskan :

\alpha =V-V_{s}

Perbandingan besar kesalahan alat ukur (α) terhadap harga tegangan
sebenarnya (Vs), yaitu : α/ Vs disebut kesalahan relatif atau rasio
kesalahan dinyatakan dalam persen. Sedangkan perbedaan harga sebenanya
atau standar dengan harga pengukuran disebut koreksi dapat dituliskan :

k =V_{s}-V

Demikian pula perbandingan koreksi terhadap arus yang terukur (k / V )
disebut rasio koreksi atau koreksi relatif dinyatakan dalam persen.
Contoh kasus volt meter yang sudah waktunya dikalibrasi :

Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan yang besarnya 50 V,
voltmeter tersebut menunjukan tegangan sebesar 48 V. Berapa nilai
kesalahan, koreksi, kesalahan relatif, dan koreksi relatif.

Maka volt meter tersebut memiliki nilai :

Kesalahan = 48 – 50 = – 2 V
Koreksi = 50 – 48 = 2 V
Kesalahan relatif = – 2/50 . 100 % = – 4 %
Koreksi relatif = 2/48 . 100 % = 4,16 %

Fungsi & Pengertian Amperemeter, Voltmeter, Ohmmeter Alat Ukur Listrik - Ilmu Fisika

Seorang teknisi elektronik biasanya memiliki alat pengukur wajib yang mereka gunakan untuk berbagai keperluan teknis yaitu avometer yang merupakan gabungan dari fungsi alat ukur amperemeter untuk mengukur ampere (kuat arus listrik), voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan listrik) dan ohmmeter untuk mengukur ohm (hambatan listrik).
Mari kita lihat arti definisi dan fungsi masing-masing alat :

A. Amperemeter / Ampere Meter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

B. Voltmeter / Volt Meter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

C. Ohmmeter / Ohm Meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.